Judul Skripsi S1 Manajemen AgriBisnis
Kumpulan Judul skripsi S1 Manajemen AgriBisnis meliputi: analisis pemasaran, dan lain-lain:
ANALISIS PEMASARAN SAYURAN DI KABUPATEN TANAH KARO
ANALISIS EKSPOR JAMUR KONSUMSI INDONESIA
ANALISIS PEMASARAN SAYURAN DI KABUPATEN TANAH KARO
STRATEGI PEMASARAN SUSU DI KOPERASI SUSU WARGA MULYA – JOGYAKARTA
STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN DAIRI
ANALISIS PEMASARAN PUPUK PT “X” DI KABUPATEN SLEMAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUK PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI KEBUN PIR KHUSUS I PANDU PTPN ** KAL-BAR
ANALISIS FINANSIAL USAHA FURNITUR JEPARA PT XX, DEMAK
DESAIN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PRODUKSI BUAH-BUAHAN UNGGULAN NASIONAL(STUDI KASUS DI DIY)
KAJIAN PARASITOSIS PADA KEPITING BAKAU (SCYLLA SERRATA) DI WILAYAH PERAIRAN HUTAN BAKAU TARAKAN, KALIMANTAN TIMUR
KAJIAN PROSES PENYIMPANAN TERHADAP SIFAT FISIK KIMIA, MIKROBIOLOGI DAN SENSORIS MASKAN SIE REUBOIH NANGROE ACEH DARUSSALAM
PERUBAHAN USAHA TANI PADA KE USAHA TANI KAKAO DI KABUPATEN POSO
ANALISIS USAHA TANI DAN AGRO INDUSTRI BAWANG MERAH PALU DI KABUPATEN DONGGALA
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA LAHAN PERTANIAN DI PINGGIRAN KOTA JOGYAKARTA
KAJIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN TERHADAP KETERSEDIAAN BERAS DI JOGYAKARTA
PARTISIPASI PETANI PADA PROGRAM PEMBINAAN PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI NELAYAN KECIL (PNK) DI KABUPATEN BOYOLALI
SINTESIS KALIKSARENA DARI MINYAK ADAS DAN PENGGUNAANNYA SEBAGAI PENJEBAK KATION LOGAM BERAT.
ANALISIS STRATEGI BERSAING BANK X DIY
Judul Skripsi S1 Manajemen AgriBisnis
Contoh Judul Skripsi S1 Akuntansi
Contoh Judul Skripsi S1 Akuntansi
Berikut ini adalah contoh-contoh judul skripsi S1 Akutansi, semoga dapat menginspirasikan teman-teman semua untuk menulis skripsi, terimakasih:
PENERAPAN SISTEM PENJUALAN DAN PEMBELIAN DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PERUSAHAAN CV. “JATI BERSAMA” MALANG.
PENERAPAN TAX PLANNING DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFISIENSI PEMBAYARAN BEBAN PAJAK PADA PERUSAHAAN PT. MALANG INTERMEDIA PERS (RADAR MALANG)
EVALUASI KEBIJAKAN KREDIT DALAM RANGKA MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA KOPERASI CAHAYA MAJU PLOSO – JOMBANG
PERILAKU HARGA SAHAM DISEPUTAR PENGUMUMAN PEMBAGIAN DIVIDEN STUDI : PADA PERUSAHAAN PUBLIK DI BURSA EFEK JAKARTA.
FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN OLEH BPR DALAM PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus BPR di Kabupaten Jombang)
ANALISIS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI UNTUK MENILAI KINERJA MANAJER PRODUKSI PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X (PERSERO) PG. TJOEKIR JOMBANG
PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO DAN NILAI KURS DOLLAR AS (USD) TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA
PENINGKATAN EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFISIENSI PENGELOLAAN PENJUALAN AIR MINUM PADA PDAM KABUPATEN MALANG
PENGARUH TINGKAT INFLASI, NILAI TINGKAT SUKU BUNGA SBI DAN NILAI KURS DOLLAR AS (USD) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK JAKARTA
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN UNTUK MENINGKATKAN KINERJA MANAJER PENJUALAN PADA PERUSAHAAN ACCU LAKSUM DI SINGOSARI
EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN TUBAN
ANALISIS PENERAPAN SISTEM ABC DALAM PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENCAPAI TINGKAT HARGA JUAL YANG MAMPU BERSAING PADA PT. ANIKA USAHA LAMONGAN
ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA KOPERASI SERBA USAHA “MAKMUR SEJATI” MALANG
PENGARUH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN NOMOR 17 TAHUN 2000 TERHADAP LABA AKUNTANSI PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT. X)
IMPLEMENTASI TAX PLANNING SEBAGAI UPAYA EFISIENSI PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN YANG TERUTANG BAGI WAJIB PAJAK BADAN PADA PT. GANDUM MALANG
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PERSEORANGAN (Study Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Batu)
EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PENGELOLAAN PIUTANG DAGANG DALAM USAHA MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PERUSAHAAN INDAH CEMERLANG SINGOSARI MALANG
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI KEBERHASILAN DALAM MENGELOLA MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN INDAH CEMERLANG MALANG
PERENCANAAN PAJAK (TAX PLANNING) DALAM UPAYA MENUJU EFISIENSI PEMBAYARAN BEBAN PAJAK PADA PT. MENTARI MASSEN TOYS INDONESIA
ANALISIS PERENCANAAN PAJAK (TAX PLANNING) PADA PERUSAHAAN MEDIA CETAK “MALANG POS” CEMERLANG MALANG
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN MANAJEMEN PEMASARAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS BAGIAN PEMASARAN PADA PERUSAHAAN KERAMIK SOEHARTO
ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI UNTUK MENILAI TINGKAT EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA PT. RYUDENDY MALANG
PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN DALAM USAHA PENGHEMATAN PAJAK PADA YAYASAN PERGURUAN ADVENT MALANG
ANALISIS PENERAPAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI DASAR PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI DI MASA MENDATANG: STUDI PADA PERUSAHAAN MINUMAN BREAKDANCE REMBANG
ANGGARAN KAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KAS GUNA MENJAGA LIKUIDITAS PADA RSUD. DR. SAIFUL ANWAR MALANG
PERENCANAAN PAJAK DALAM UPAYA EFISIENSI PEMBAYARAN BEBAN PAJAK PADA PERUSAHAAN HF PRIMA
ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT SEBAGAI ALAT BANTU DALAM PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PT. SAMPURNA KUNINGAN JUWANA PATI
PERENCANAAN PAJAK DALAM UPAYA EFISIENSI PEMBAYARAN BEBAN PAJAK PADA PT. GANDUM MALANG
ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN KEGIATAN PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ACCA GARMENT MALANG
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PEMELIHARAAN AKTIVA TETAP (MESIN) UNTUK MENJAGA KELANCARAN PRODUKSI DI PABRIK GULA KEBON AGUNG M A L A N G
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK GULA KREMBUNG SIDOARJO
EVALUASI PENGELOLAAN PIUTANG DAN PERSEDIAAN UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT. ADI WONO PERKASA JAYA
PERLAKUAN AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR PT. ANEKA KARYA BAHRUL SENTOSA DI SURABAYA
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK SURABAYA
EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA MELALUI PENGENDALIAN PIUTANG DAGANG GUNA MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PERUSAHAAN KARYA ABDI M A L A N G
PENGUKURAN PRESTASI PADA PUSAT BIAYA DENGAN MENGANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROKOK TOP KERDJA K E R T O S O N O
PEMERIKSAAN OPERASIONAL UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENJUALAN PADA PT. PANGAN LESTARI DI SIDOARJO
ANALISIS PENGGUNAAN MODAL KERJA (PIUTANG DAN PERSEDIAAN BARANG) UNTUK MENGETAHUI EFISIENSI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN TEGEL BETON DAN SANITAIR WIJAYA KUSUMA M A L A N G (DOWNLOAD!!)
ANALISIS EFISIENSI BIAYA PRODUKSI GUNA MENUNJANG PELAKSANAAN PRODUKSI PADA PG. REDJOSARI DI MAGETAN
ANALISIS EFEKTIFITAS PENGENDALIAN AKTIFITAS PRODUKSI PADA PERUSAHAAN PENGALENGAN IKAN CV. PASIVIC HARAPAN SENTOSA DI BANYUWANGI
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN DI BURSA EFEK SURABAYA (Pada Industri Kertas dan Pulp)
ANALISIS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI GUNA MENILAI PRESTASI MANAJER PADA PT. PG KEBONAGUNG MALANG
PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD SERTA PENYAJIANNYA DALAM LAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus pada PT. Karya Makmur Banyuwangi) .
ANALISIS RATIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. PURNAMA INDAH PUNTEN HOTEL B A T U
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN KERTAS YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK SURABAYA (DOWNLOAD!!)
PENGENDALIAN KAS GUNA MENJAGA LIKUIDITAS DAN MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PERUSAHAAN TEGEL “MALANG INDAH” DI MALANG
PERENCANAAN KAS SEBAGAI BAHAN BAGI MANAJEMEN DALAM MENGELOLA KEUANGAN PADA CV. GILANG PERMATA JEPARA JAWA TENGAH
ANALISIS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN UNTUK MENILAI PRESTASI KERJA DEPARTEMEN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROKOK “PAKU”
PEMERIKSAAN MANAJEMEN DALAM USAHA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS MANAJEMEN PADA BAGIAN PRODUKSI PT. INDUSTRI SANDANG II (Persero) UNIT PATAL LAWANG MALANG
ANALISIS RENTABILITAS SEBAGAI DASAR PENENTUAN TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL PADA PERUSAHAAN SEPATU PT. SEPATU INDAH GEMILANG MOJOKERTO
PENERAPAN METODE VARIABLE COSTING SEBAGAI ALAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS PADA PERUSAHAAN GENTENG BETON “CITRA” MALANG
ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA GUNA MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PERUSAHAAN TENUN NASIONAL CV. HANA MULTI GUNA NGUNUT TULUNGAGUNG
PERLAKUAN AKUNTANSI YANG TEPAT UNTUK PENGAKUAN PENDAPATAN ATAS TRANSAKSI KONSINYASI DALAM RANGKA PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN YANG WAJAR PADA PT. MTG (MEGA TEXTIL GARMENT) DI SURABAYA
PENGAWASAN DAN PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH SEBAGAI SUMBER PENDAPATAN PADA DISPENDA KABUPATEN DATI II PAMEKASAN
ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG BERPENGARUH TERHADAP VOLUME TRANSAKSI SAHAM BLUE CHIPS DI BURSA EFEK JAKARTA
PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO PENJAMINAN BANK INDONESIA DAN RATA-RATA INDUSTRI BANK PESAING TERHADAP KEBIJAKSANAAN TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO PADA PT. BPR DHARMA INDRA LUMAJANG
Berikut ini adalah contoh-contoh judul skripsi S1 Akutansi, semoga dapat menginspirasikan teman-teman semua untuk menulis skripsi, terimakasih:
PENERAPAN SISTEM PENJUALAN DAN PEMBELIAN DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PERUSAHAAN CV. “JATI BERSAMA” MALANG.
PENERAPAN TAX PLANNING DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFISIENSI PEMBAYARAN BEBAN PAJAK PADA PERUSAHAAN PT. MALANG INTERMEDIA PERS (RADAR MALANG)
EVALUASI KEBIJAKAN KREDIT DALAM RANGKA MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA KOPERASI CAHAYA MAJU PLOSO – JOMBANG
PERILAKU HARGA SAHAM DISEPUTAR PENGUMUMAN PEMBAGIAN DIVIDEN STUDI : PADA PERUSAHAAN PUBLIK DI BURSA EFEK JAKARTA.
FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN OLEH BPR DALAM PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus BPR di Kabupaten Jombang)
ANALISIS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI UNTUK MENILAI KINERJA MANAJER PRODUKSI PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X (PERSERO) PG. TJOEKIR JOMBANG
PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO DAN NILAI KURS DOLLAR AS (USD) TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA
PENINGKATAN EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFISIENSI PENGELOLAAN PENJUALAN AIR MINUM PADA PDAM KABUPATEN MALANG
PENGARUH TINGKAT INFLASI, NILAI TINGKAT SUKU BUNGA SBI DAN NILAI KURS DOLLAR AS (USD) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK JAKARTA
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN UNTUK MENINGKATKAN KINERJA MANAJER PENJUALAN PADA PERUSAHAAN ACCU LAKSUM DI SINGOSARI
EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN TUBAN
ANALISIS PENERAPAN SISTEM ABC DALAM PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENCAPAI TINGKAT HARGA JUAL YANG MAMPU BERSAING PADA PT. ANIKA USAHA LAMONGAN
ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA KOPERASI SERBA USAHA “MAKMUR SEJATI” MALANG
PENGARUH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN NOMOR 17 TAHUN 2000 TERHADAP LABA AKUNTANSI PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT. X)
IMPLEMENTASI TAX PLANNING SEBAGAI UPAYA EFISIENSI PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN YANG TERUTANG BAGI WAJIB PAJAK BADAN PADA PT. GANDUM MALANG
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PERSEORANGAN (Study Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Batu)
EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PENGELOLAAN PIUTANG DAGANG DALAM USAHA MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PERUSAHAAN INDAH CEMERLANG SINGOSARI MALANG
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI KEBERHASILAN DALAM MENGELOLA MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN INDAH CEMERLANG MALANG
PERENCANAAN PAJAK (TAX PLANNING) DALAM UPAYA MENUJU EFISIENSI PEMBAYARAN BEBAN PAJAK PADA PT. MENTARI MASSEN TOYS INDONESIA
ANALISIS PERENCANAAN PAJAK (TAX PLANNING) PADA PERUSAHAAN MEDIA CETAK “MALANG POS” CEMERLANG MALANG
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN MANAJEMEN PEMASARAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS BAGIAN PEMASARAN PADA PERUSAHAAN KERAMIK SOEHARTO
ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI UNTUK MENILAI TINGKAT EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA PT. RYUDENDY MALANG
PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN DALAM USAHA PENGHEMATAN PAJAK PADA YAYASAN PERGURUAN ADVENT MALANG
ANALISIS PENERAPAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI DASAR PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI DI MASA MENDATANG: STUDI PADA PERUSAHAAN MINUMAN BREAKDANCE REMBANG
ANGGARAN KAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KAS GUNA MENJAGA LIKUIDITAS PADA RSUD. DR. SAIFUL ANWAR MALANG
PERENCANAAN PAJAK DALAM UPAYA EFISIENSI PEMBAYARAN BEBAN PAJAK PADA PERUSAHAAN HF PRIMA
ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT SEBAGAI ALAT BANTU DALAM PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PT. SAMPURNA KUNINGAN JUWANA PATI
PERENCANAAN PAJAK DALAM UPAYA EFISIENSI PEMBAYARAN BEBAN PAJAK PADA PT. GANDUM MALANG
ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN KEGIATAN PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ACCA GARMENT MALANG
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PEMELIHARAAN AKTIVA TETAP (MESIN) UNTUK MENJAGA KELANCARAN PRODUKSI DI PABRIK GULA KEBON AGUNG M A L A N G
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK GULA KREMBUNG SIDOARJO
EVALUASI PENGELOLAAN PIUTANG DAN PERSEDIAAN UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT. ADI WONO PERKASA JAYA
PERLAKUAN AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR PT. ANEKA KARYA BAHRUL SENTOSA DI SURABAYA
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK SURABAYA
EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA MELALUI PENGENDALIAN PIUTANG DAGANG GUNA MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PERUSAHAAN KARYA ABDI M A L A N G
PENGUKURAN PRESTASI PADA PUSAT BIAYA DENGAN MENGANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROKOK TOP KERDJA K E R T O S O N O
PEMERIKSAAN OPERASIONAL UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENJUALAN PADA PT. PANGAN LESTARI DI SIDOARJO
ANALISIS PENGGUNAAN MODAL KERJA (PIUTANG DAN PERSEDIAAN BARANG) UNTUK MENGETAHUI EFISIENSI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN TEGEL BETON DAN SANITAIR WIJAYA KUSUMA M A L A N G (DOWNLOAD!!)
ANALISIS EFISIENSI BIAYA PRODUKSI GUNA MENUNJANG PELAKSANAAN PRODUKSI PADA PG. REDJOSARI DI MAGETAN
ANALISIS EFEKTIFITAS PENGENDALIAN AKTIFITAS PRODUKSI PADA PERUSAHAAN PENGALENGAN IKAN CV. PASIVIC HARAPAN SENTOSA DI BANYUWANGI
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN DI BURSA EFEK SURABAYA (Pada Industri Kertas dan Pulp)
ANALISIS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI GUNA MENILAI PRESTASI MANAJER PADA PT. PG KEBONAGUNG MALANG
PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD SERTA PENYAJIANNYA DALAM LAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus pada PT. Karya Makmur Banyuwangi) .
ANALISIS RATIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. PURNAMA INDAH PUNTEN HOTEL B A T U
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN KERTAS YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK SURABAYA (DOWNLOAD!!)
PENGENDALIAN KAS GUNA MENJAGA LIKUIDITAS DAN MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PERUSAHAAN TEGEL “MALANG INDAH” DI MALANG
PERENCANAAN KAS SEBAGAI BAHAN BAGI MANAJEMEN DALAM MENGELOLA KEUANGAN PADA CV. GILANG PERMATA JEPARA JAWA TENGAH
ANALISIS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN UNTUK MENILAI PRESTASI KERJA DEPARTEMEN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROKOK “PAKU”
PEMERIKSAAN MANAJEMEN DALAM USAHA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS MANAJEMEN PADA BAGIAN PRODUKSI PT. INDUSTRI SANDANG II (Persero) UNIT PATAL LAWANG MALANG
ANALISIS RENTABILITAS SEBAGAI DASAR PENENTUAN TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL PADA PERUSAHAAN SEPATU PT. SEPATU INDAH GEMILANG MOJOKERTO
PENERAPAN METODE VARIABLE COSTING SEBAGAI ALAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS PADA PERUSAHAAN GENTENG BETON “CITRA” MALANG
ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA GUNA MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PERUSAHAAN TENUN NASIONAL CV. HANA MULTI GUNA NGUNUT TULUNGAGUNG
PERLAKUAN AKUNTANSI YANG TEPAT UNTUK PENGAKUAN PENDAPATAN ATAS TRANSAKSI KONSINYASI DALAM RANGKA PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN YANG WAJAR PADA PT. MTG (MEGA TEXTIL GARMENT) DI SURABAYA
PENGAWASAN DAN PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH SEBAGAI SUMBER PENDAPATAN PADA DISPENDA KABUPATEN DATI II PAMEKASAN
ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG BERPENGARUH TERHADAP VOLUME TRANSAKSI SAHAM BLUE CHIPS DI BURSA EFEK JAKARTA
PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO PENJAMINAN BANK INDONESIA DAN RATA-RATA INDUSTRI BANK PESAING TERHADAP KEBIJAKSANAAN TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO PADA PT. BPR DHARMA INDRA LUMAJANG
under:
Skripsi Akutansi
Skripsi Perlakuan Self Assessment System Akuntansi PPN Terhadap Pengusaha Kena Pajak Berdasarkan UU No 18 Tahun 2000
Perlakuan Self Assessment System Akuntansi PPN Terhadap Pengusaha Kena Pajak Berdasarkan UU No 18 Tahun 2000.
(Kode EKONAKUN-0024) : Skripsi Perlakuan Self Assessment System Akuntansi PPN Terhadap Pengusaha Kena Pajak Berdasarkan UU No 18 Tahun 2000.
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Secara teoritis ada 3 indikator sebagai ukuran yang saling terkait erat dan berhubungan dengan penerimaan pajak, yaitu potensi, rencana, realisasi. Di antara ketiga indikator tersebut, potensi boleh dikatakan merupakan yang sangat besar perannya. Dengan mengetahui besarnya potensi pajak yang ada, akan sangat membantu pemerintah untuk merencanakan penerimaan pajak yang layak (feasible), demikian juga dalam upaya merealisasikannya. Di samping itu, potensi pajak dapat juga berfungsi sebagai patron dalam membuat kebijakan, baik menyangkut pengenaan pajak atas objek yang menghasilkan potential gain maupun dalam pemberian pengecualian atas fasilitas pajak yang menghasilkan potential loss.
Pentingnya indikator di atas akan lebih terasa lagi di tengah pemerintah sedang berupaya untuk mengoptimalkan penerimaan dalam negeri seperti Indonesia saat ini, yang terutama diperoleh dari pajak. Ketiga indikator tersebut haruslah dihitung secara seksama dan akurat, agar dapat memberikan hasil positif dalam pencapaian sasaran penerimaan pajak dalam anggaran negara (APBN).
John F. Due, seorang pakar ilmu keuangan negara dan pajak yang dikutip oleh Pandiangan (XXXX:36), menyatakan bahwa pada umumnya di negara berkembang, pajak tidak langsung mempunyai peran yang besar dalam penerimaan pemerintah salah satu contoh pajak tidak langsung adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN). PPN merupakan salah satu jenis pajak yang dikelola oleh pemerintah pusat, dan sangat perlu diketahui besarnya potensi yang ada. Hal ini dapat memberikan indikasi atau gambaran, apakah realisasi penerimaan pajak telah optimal.
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan salah satu jenis pajak tidak langsung, yang termasuk sebagai pajak konsumsi. Secara historis, yang pertama kali mengemukakan PPN adalah Carl Friedrich von Siemens seorang industriawan Jerman dalam upaya mencari jalan keluar atas kesulitan keuangan negara saat itu Pandiangan (XXXX:36). Namun dalam praktiknya, PPN sebagai salah satu sumber penerimaan negara Indonesia pertama kali diterapkan pada tahun 1950 yaitu pajak peredaran barang yang memungut pajak atas lalu lintas barang di masyarakat, yang kemudian dalam tahun 1951 diganti dengan pajak penjualan 1951. Untuk memenuhi kebutuhan akan suatu sistem pajak yang lebih modern, pajak penjualan 1951 kemudian diganti dengan Pajak Pertambahan Nilai pada tahun 1984 (PPN 1984) kemudian diganti lagi menjadi Pajak Pertambahan Nilai tahun XXXX.
Menurut Sukardji (XXXX:23) PPN adalah pengenaan pajak atas pengeluaran untuk konsumsi (a tax on consumption expenditure) baik yang dilakukan oleh perseorangan maupun oleh badan baik badan swasta maupun badan pemerintah dalam bentuk belanja barang atau jasa yang dibebankan pada anggaran belanja negara. Pada PPN, sistem pemungutan pajak berganda tidak ada karena adanya mekanisme kredit pajak dan tarif pajak yang sama yaitu 10%. Berdasarkan Undang-Undang No 18 Tahun 2000, dalam PPN ada 2 mekanisme pengkreditan yaitu pajak masukan (PM) yang dibayar oleh pembeli dan pajak keluaran (PK) yang dibayar oleh penjual. Apabila besarnya pajak keluaran lebih besar daripada pajak masukan berarti terdapat kekurangan penyetoran, sedangkan apabila besarnya pajak keluaran lebih kecil daripada pajak masukan berarti terdapat kelebihan penyetoran.
Selain itu perlu diketahui bahwa PPN (Pajak Pertambahan Nilai) hanya dibayar atau disetor ke kas negara oleh pengusaha kena pajak (PKP) yang melakukan penyerahan terhadap barang kena pajak (BKP) atau jasa kena pajak (JKP). Objek PPN itu sendiri terdiri dari Barang Kena Pajak dan Jasa Kena Pajak, sehingga PPN menduduki tempat yang sangat penting karena mempunyai peranan besar dalam APBN. Bahkan hasilnya dapat diharapkan akan lebih besar daripada PPh, karena setiap warga masyarakat akan membeli barang kebutuhan hidupnya yang hampir kesemuanya merupakan hasil produksi yang kena PPN dan PPnBM.
Badan Usaha sebagai subjek pajak, juga ikut berperan dalam membiayai pembangunan nasional. Pada setiap akhir periode akuntansi, pengelola badan usaha menyampaikan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan, baik kepada pemilik maupun kepada pihak-pihak lainnya yang berkepentingan, misalnya bank dan kantor inspeksi pajak.
Kesalahan dalam menetapkan pajak terutang PPN yang dibayar kepada negara akan mempersulit petugas pajak dalam melakukan pemeriksaan dan menimbulkan kerugian bagi negara serta berpengaruh bagi pemilik badan usaha, dalam hal ini pemegang saham.
Mengingat sebab terjadinya pajak pertambahan nilai terutang begitu kompleks yaitu antara lain saat dan tempat terutangnya pajak, kapan seharusnya badan usaha membuat faktur pajak untuk setiap transaksi yang dilakukan, hal tersebut sering menjadi masalah bagi badan usaha. Jika sebuah badan usaha menggunakan mekanisme pajak keluaran dan pajak masukan, maka mereka harus bisa memisahkan mana pajak keluarannya dan mana yang menjadi pajak masukannya berdasarkan aktivitas pembelian dan penjualan yang dilakukan oleh pihak perusahaan dan kapan seharusnya mereka sudah mengkreditkannya.
Pihak perusahaan yang terutang pajak pertambahan nilai tersebut juga harus mampu membedakan barang mana yang merupakan barang kena pajak dan barang mana yang bukan merupakan barang kena pajak dan juga harus dapat menganalisa prosedur perhitungan pajak pertambahan nilai yang benar dan tepat. Hal ini agar perusahaan dapat mengkreditkan pajak masukan dalam suatu masa pajak dengan pajak keluaran untuk masa pajak yang sama pula sehingga dapat meminimalkan timbulnya pajak pertambahan nilai yang terutang.
Perusahaan membuat laporan keuangan yang dapat memenuhi kebutuhan semua pemakai laporan keuangan. Supaya informasi dalam laporan keuangan tersebut benar maka perlakuan akuntansi yang dipakai harus tepat dan penyajian dalam laporan keuangan harus sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku. Di samping itu perusahaan juga harus menerapkan perhitungan PPN dengan berpedoman pada Undang-Undang No 18 Tahun 2000 tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah masalah di atas, maka rumusan masalah yang timbul dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana perlakuan self assessment system akuntansi pajak pertambahan nilai terhadap pengusaha kena pajak berdasarkan Undang-Undang No 18 Tahun 2000 ?”
1.3. Batasan Penelitian
Pembahasan masalah pada penelitian ini dibatasi pada Pajak Pertambahan Nilai yang subyek pajaknya adalah Pengusaha Kena Pajak dalam bentuk perusahaan manufaktur. Sedangkan obyek pajaknya adalah penyerahan Barang Kena Pajak yang dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak berdasarkan undang-undang PPN, dengan mengambil data penjualan dan pembelian tahun XXXX, serta neraca dan laporan laba rugi tahun XXXX. Adanya pembatasan juga bahwa penulis tidak membahas akan wajar tidaknya penyajian neraca yang ada di PT. “X”, selain itu penulis juga tidak membahas mengenai perlakuan terhadap PPN terutang tersebut.
1.4. Batasan Pengertian
I. Perlakuan Akuntansi Pajak pertambahan Nilai
Yang dimaksud dengan Perlakuan Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai adalah perlakuan akuntansi terhadap badan usaha berdasarkan peraturan perpajakan antara lain tentang perjurnalan setiap transaksi dan perlakuan terhadap PPN kurang bayar atau PPN lebih bayar dalam laporan keuangan.
II. Pajak Pertambahan Nilai Yang Terutang
Yang dimaksud dengan Pajak Pertambahan Nilai Yang Terutang adalah pajak pertambahan nilai yang dalam hal hasil perhitungannya terdapat 2 kemungkinan yaitu Pajak Keluaran lebih besar dari Pajak Masukan (PPN kurang bayar) atau Pajak keluaran lebih kecil dari Pajak Masukan (PPN lebih bayar).
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dapat tercapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi Pajak Pertambahan Nilai terhadap penyerahan Barang Kena Pajak untuk menghitung Pajak Pertambahan Nilai Yang Terutang berdasarkan Undang-Undang No 18 Tahun 2000.
2. Untuk lebih memahami mengenai perlakuan akuntansi terhadap badan usaha berdasarkan peraturan perpajakan dan sesuai dengan aturan-aturan dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh melalui penelitian ini adalah :
1. Penulis mendapatkan kesempatan menghadapi masalah-masalah khususnya di bidang perpajakan yang ada di dalam perusahaan, dan mengkaitkannya dengan teori-teori yang selama ini diperoleh di bangku kuliah. Hal ini akan menambah wawasan berpikir bagi penulis.
2. Menambah wawasan bagi pihak lain yang membaca penelitian ini sehingga akan dapat berguna jika suatu saat mereka menghadapi masalah yang sama atau berniat melanjutkan penelitian ini.
3. Hasil penelitian ini sebagai informasi untuk memberikan sumbangan pikiran kepada perusahaan dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan PPN.
1.7. Sistematika Pembahasan
Penulisan skripsi ini dibagi menjadi 5 bab yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Di dalam bab ini akan membahas tentang latar belakang masalah, batasan penelitian, batasan pengertian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan skripsi.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini mengemukakan mengenai teori-teori yang menjadi dasar dari pembahasan yang berhubungan dengan judul penelitian teori tersebut.
BAB III METODE PENELITIAN
Di dalam metode penelitian, penulis akan membahas tentang jenis dan rancangan penelitian, jenis dan sumber data, instrumen dan metode pengumpulan data, unit analisis, serta teknik analisis data.
BAB IV DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN
1. Deskripsi data
Dalam bab ini memuat penjelasan dari gambaran umum perusahaan yang ada di dalamnya, menguraikan secara singkat tentang perkembangan perusahaan, struktur organisasi, deskripsi jabatan dan fungsi-fungsinya, serta hal-hal lainnya.
2. Pembahasan
Dalam bab ini akan menjelaskan tentang permasalahan yang sedang dihadapi oleh perusahaan tersebut. Permasalahan tersebut akan penulis analisis kemudian membandingkannya dengan landasan teori yang telah diuraikan pada bab sebelumnya untuk mencari pemecahan atas masalah tersebut.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisikan kesimpulan dari keseluruhan isi penelitian dan saran-saran perbaikan yang bisa dipergunakan sebagai dasar pertimbangan bagi pimpinan perusahaan untuk memperbaiki praktek-praktek akuntansi yang ada pada perusahaan tersebut.
Sumber: gudangmakalah.blogspot.com
under:
Skripsi Ekonomi
Skripsi Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan -Tingkat Kemahalan Harga Saham-Return Saham-Dan Likuiditas Saham Perusahaan Yang Melakukan Stock Split
Posted by Admin
Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan-Tingkat Kemahalan Harga Saham-Return Saham-Dan Likuiditas Saham Perusahaan Yang Melakukan Stock Split Pada
(Kode EKONAKUN-0025) : Skripsi Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan-Tingkat Kemahalan Harga Saham-Return Saham-Dan Likuiditas Saham Perusahaan Yang Melakukan Stock Split Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di BEJ
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemecahan saham merupakan fenomena dalam literature ekonomi keuangan perusahaan secara sederhana pemecahan saham berarti memecah selembar saham menjadi lembar saham. Pemecahan saham mengakibatkan bertambahnya jumlah lembar saham yang beredar tanpa transaksi jual beli yang mengubah besarnya modal. tindakan pemecahan saham akan memberikan efek fatamorgana bagi investor, yaitu investor akan merasa seolah-olah menjadi lebih makmur memegang jumlah saham yang lebih banyak. Jadi pemecahan saham sebenarnya merupakan tindakan perusahaan yang tidak memiliki nilai ekonomis. (Marwata, XXXX).
Meskipun pemecahan saham tidak memiliki nilai ekonomis, tetapi banyak peristiwa pemecahan saham di pasar modal memberikan indikasi bahwa pemecahan saham merupakan alat yang penting dalam praktek pasar modal (Marwata, XXXX). Pemecahan saham telah menjadi salah satu alat yang digunakan oleh manajemen untuk membentuk harga pasar perusahaan.
Harga pasar dari saham akan mencerminkan nilai suatu perusahaan, semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut dan terjadi sebaliknya. Oleh karena itu setiap perusahaan yang menerbitkan saham akan sangat memperhatikan harga sahamnya. Harga saham yang terlalu rendah sering dikaitkan dengan kinerja perusahaan yang kurang baik. Namun bila harga saham terlalu tinggi (overprice) dapat mengurangi kemampuan investor untuk membeli sehingga menyebabkan harga saham akan sulit untuk meningkat lagi. Dalam mengantisipasi hal tersebut banyak perusahaan melakukan pemecahan saham.
Secara teoritis pemecahan saham tidak akan menambah kekayaan pemegang saham, karena di satu sisi jumlah lembar saham yang dimiliki investor bertambah tetapi di sisi lain harga saham turun secara proporsional. Namun dengan melakukan pemecahan saham diharapkan likuiditas sahamnya akan meningkat, karena investor dapat membeli saham dengan harga yang relatif lebih rendah (Muazaroh dan Iramani, XXXX). Meskipun pemecahan saham tidak memberikan nilai ekonomis bagi pemegang saham, namun tindakan ini sering dilakukan oleh perusahaan.
Teori yang mendukung peristiwa pemecahan saham ini antar lain Signaling Theory dan Trading Range Theory. Menurut Signaling Theory, pemecahan saham. Merupakan suatu sinyal dari manajer bahwa perusahaan berada dalam kondisi keuangan yang baik. Manajer ingin menyampaikan informasi yang lengkap dan akurat tentang kondisi ataupun prospek perusahaan kepada pihak yang membutuhkan informasi sebelum dilakukan pemecahan saham, pihak luar tidak mendapatkan informasi yang cukup guna mengetahui kondisi perusahaan. Dengan adanya suatu sinyal yang baik berupa informasi disampaikan perusahaan, pihak luar dapat mengetahui kinerja keuangan yang dapat dilihat dari ROI dan EPS-nya. Sedangkan menurut Trading Range Theory menyatakan bahwa pemecahan saham akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham. Menurut teori ini, harga saham yang terlalu tinggi (overprice) menyebabkan kurang aktifnya saham tersebut diperdagangkan. Dengan adanya pemecahan saham, harga saham menjadi tidak terlalu tinggi, sehingga akan semakin banyak investor yang mampu bertransaksi. Dengan adanya penataan harga ke rentang yang lebih rendah maka menimbulkan reaksi yang positif dari pasar. Para analis maupun pelaku pasar dapat mengetahui tingkat kemahalan harga saham melalui PER dan PBV-nya. Hal ini juga diperkuat oleh pendapatnya Marwata (XXXX).
Dalam dunia bisnis, terutama dalam perdagangan saham yang terdapat di pasar modal, banyak sekali aktivitas perdagangan yang dilakukan oleh para investor untuk memperoleh keuntungan (return). Pemecahan saham memberikan informasi kepada investor tentang prospek peningkatan return masa depan yang substansial (Marwata, XXXX). Return yang meningkat tersebut dapat diprediksi dan merupakan sinyal tentang laba jangka pendek dan jangka panjang (Bar-Josef dan Brown, 1997), dalam Marwata (XXXX). Dengan melihat return yang bisa diperoleh, maka investor akan tertarik untuk berinvestasi, jadi return merupakan salah satu faktor yang mendasari investor untuk membeli saham.
Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pemecahan saham, karena kinerja keuangan merupakan alat ukur keberhasilan perusahaan untuk menghasilkan laba dan mencerminkan kondisi suatu perusahaan Copeland (1979;116) dalam Marwata (XXXX), menyatakan bahwa salah satu gambaran prospek bagus adalah kinerja keuangan yang bagus perusahaan yang melakukan pemecahan saham memerlukan cukup biaya, oleh karena itu hanya perusahaan yang mempunyai prospek bagus saja yang mampu melakukan.
Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur dari berbagai jenis industri. Peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan kinerja keuangan, tingkat kemahalan harga saham, return saham, dan likuiditas saham pada perusahaan manufaktur antara yang melakukan stock split dengan perusahaan yang tidak melakukan stock split. Sehingga dari hasil penelitian ini dapat memberikan informasi apakah ada perbedaan yang melakukan stock split atau yang tidak melakukan stock split dalam kinerja keuangan, tingkat kemahalan harga saham, return saham, dan likuiditas saham. Untuk selanjutnya dapat dijadikan tolok ukur dan pertimbangan bagi investor untuk membeli saham¬ saham yang akan dipilihnya.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh apakah ada perbedaan kinerja keuangan, tingkat kemahalan harga saham, return saham, dan likuiditas saham pada perusahaan yang melakukan stock split dan perusahaan yang tidak melakukan stock split yang dituangkan dalam judul "ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN, TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM, RETURN SAHAM, DAN LIKUIDITAS SAHAM PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT DAN PERUSAHAAN YANG TIDAK MELAKUKAN STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ) (PERIODE XXXX-XXXX).
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan, tingkat kemahalan harga saham, return saham, dan likuiditas saham perusahaan yang melakukan stock split dengan perusahaan yang tidak melakukan stock split pada perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Jakarta (BEJ) diukur dengan ROI, EPS, PER, PBV, R dan TVA.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan, tingkat kemahalan harga saham, return saham, dan likuiditas saham perusahaan yang melakukan stock split dengan perusahaan yang tidak melakukan stock split pada perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Jakarta (BEJ) diukur dengan ROI, EPS, PER, PBV, R dan TVA.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi :
1. Peneliti
Peneliti dapat memberikan teori-teori dan faktor-faktor tentang pemecahan saham untuk menambah pengetahuan dan kemampuan penulis.
2. Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan agar bisa mempertimbangkan keputusan yang tepat mengenai pemecahan saham.
3. Investor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi investor dalam mengambil keputusan melakukan pemecahan saham.
4. Pihak Lain
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan acuan bagi peneliti yang akan meneliti masalah serupa sehingga membantu mempercepat penyempurnaan penelitian.
1.5 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan skripsi ini, adalah sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
Bab II : Tinjauan Pustaka
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai penelitian terdahulu, landasan teori, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.
Bab III : Metode Penelitian
Dalam bab ini dijelaskan tentang identifikasi variabel, definisi operasional dan pengukuran variabel, teknik sampling, data dan metode pengumpulan data dan metode analisis data.
Bab IV : Gambaran Subyek Penelitian dan Analisis Data
Bab ini menjelaskan tentang secara garis besar tentang populasi yang diteliti serta aspek-aspek dari sampel yang nantinya akan diteliti, dan analisis dari hasil penelitian yang terdiri dari analisis deskriptif, pengujian hipotesis, serta pembahasannya.
Bab V : Penutup
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan penelitian, yang berisikan jawaban atas rumusan masalah, selain itu dijelaskan tentang pula keterbatasan penelitian yang dilakukan dan saran penulis.
Sumber: gudangmakalah.blogspot.com
under:
Skripsi Ekonomi
Skripsi Warna Lokal Dalam Naskah Drama Sandhyakala Ning Majapahit Karya Sanusi Pane
Posted by Admin
Warna Lokal Dalam Naskah Drama Sandhyakala Ning Majapahit Karya Sanusi Pane
Skripsi Bahasa dan Sastra Indonesia.
(Kode PEND-BSI-0017) : Skripsi Warna Lokal Dalam Naskah Drama Sandhyakala Ning Majapahit Karya Sanusi Pane
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Drama mulai tumbuh di Indonesia sekitar akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Di berbagai suku bangsa di Indonesia telah tumbuh ratusan jenis drama atau seni pertunjukan yang sangat lebar spektrumnya, mulai dari yang sama sekali tidak bisa dipisahkan dari upacara keagamaan sampai ke jenis pertunjukan yang sepenuhnya profan, yang bisa dilakukan oleh siapapun tanpa harus mempelajari bagaimana cara melaksanakannya. Jenis drama atau teater digolongkan ke dalam tradisi lisan meskipun boleh dikatakan tanpa kecuali berasal dari kisah atau kepercayaan yang pernah dituliskan, yang mungkin sampai ke pelaksana pementasan itu tidak berupa tulisan tetapi secara lisan (Damono, 2006:1).
Drama merupakan bentuk seni yang berusaha mengungkapkan perihal kehidupan manusia melalui gerak atau action dan percakapan atau dialog. Inilah yang membedakan naskah drama dengan karya sastra yang lain. Sebagai karya sastra, naskah drama memiliki keunikan tersendiri yaitu naskah drama diciptakan tidak untuk dibaca saja, namun juga memiliki kemungkinan untuk dipentaskan. Drama sebagai tontonan atau pertunjukan yang memiliki sifat ephemeral, artinya bermula pada suatu malam dan berakhir pada malam yang sama. Sanusi Pane merupakan sastrawan muda angkatan 1880 dan pernah mendapatkan pendidikan di sekolah Belanda yang memberikan pengetahuan mengenai perkembangan kesenian (Damono, 2006:1). Nama Sanusi Pane tetap terukir dalam sastra Indonesia, khususnya pada masa sebelum Perang Dunia II (1940-1945) , baik sebagai penulis puisi maupun penulis drama. Sanusi Pane adalah penulis terbesar pada masa sebelum perang (Rustapa, dkk 1995:70). Adapun drama yang telah dihasilkan Sanusi Pane berupa drama romantik (Damono, 2006:1), Salah satunya yaitu “Sandhyakala ning Majapahit”. Naskah drama Sanusi Pane “Sandhyakala ning Majapahit” pernah dipertunjukkan oleh Takdir Ali Syahbana dalam roman Layar Terkembang di Kongres Perikatan Perkumpulan Perempuan. Naskah drama “Sandhyakala ning Majapahit’ karya Sanusi pane dan roman “Layar Terkembang” karya Takdir Ali Syahbana diperdebatkan dalam kongres itu. Karena dalam naskah drama ‘Sandhyakala ning majapahit” mengisahkan masyarakat yang cenderung bersifat statis khususnya masyarakat Jawa. Masyarakat Jawa yang lebih mengutamakan kepasrahan dan memiliki sifat nerimo, apapun yang diberikan Tuhan akan diterimanya dengan sabar. Masyarakat Jawa dianggap sebagai orang yang lembek, tidak suka ngoyo. Sedangkan dalam roman “Layar Terkembang” menceritakan masyarakat yang dinamis. Masyarakat yang lebih mengutamakan kerja keras, masyarakat yang maju, berbeda sekali dengan masyarakat Jawa (Rosidi, 1968:60).
Naskah drama “Sandhyakala ning Majapahit” karya Sanusi Pane mempunyai latar belakang sejarah Jawa khususnya di kerajaan Majapahit. Drama ini juga berlatar zaman klasik. Keunikan drama ini terletak pada isi naskah drama yang bercerita tentang masalah romantis, masalah keagamaan, dan sosial.
Sanusi Pane mengatakan bahwa sebagai dasar pembuatan drama “Sandhyakala ning Majapahit” adalah Serat Damarwulan dan cerita Raden Gajah yang terdapat dalam Pararaton (Rustapa dkk, 1997:67). Cerita Damar Wulan diakhiri dengan happy ending, yaitu keberhasilan Damar Wulan membawa kepala Menak Jingga ke Majapahit menyebabkan dia menduduki tahta kerajaan serta dinikahkan dengan sang ratu. Damar Wulan bergelar Prabu Brawijaya serta hidup dengan kejayaannya. Sebaliknya, dalam naskah drama Sanhyakala ning Majapahit diakhiri dengan peristiwa tragis. Di samping Damar Wulan tidak dinikahkan dengan ratu Majapahit, dia juga dituduh sebagai penghianat. Tuduhan tersebut begitu hebatnya sehingga Damar Wulan dihukum mati. Sepeninggal Damar Wulan kerajaan Majapahit diporakporandakan bala tentara dari kerajaan Bintara. (Rustapa dkk, 1997:67).
Warna lokal merupakan suatu cara untuk mengangkat suasana kedaerahan yang mendeskripsikan tentang latar, tokoh, dan penokohan, serta nilai-nilai budaya. Warna lokal dalam naskah drama “Sandhyakala ning Majapahit” memiliki ciri khas tertentu yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa kedaerahan. Selain itu warna lokal dijadikan sebagai tolak ukur untuk membedakan ciri khas daerah yang satu dengan daerah yang lain (Nurgiyantoro, 1995:228).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka yang menjadi permasalahan adalah:
Bagaimanakah warna lokal dalam naskah drama “Sandhyakala ning Majapahit” karya Sanusi Pane?
1.3 Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan selalu mempunyai tujuan yang jelas agar terarah dan tepat sasaran serta lebih jelas manfaatnya. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
Mendeskripsikan warna lokal dalam naskah drama “Sandhyakala ning Majapahit” karya Sanusi Pane.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Bagi Pembaca
Dapat memahami unsur-unsur warna lokal dalam naskah drama serta dapat mengambil hikmah dalam cermin kehidupan.
2. Bagi Pemerhati Sastra
Dapat menumbuhkembangkan daya apresiasi sastra khususnya drama, dan rasa peduli terhadap karya sastra Indonesia.
3. Bagi Peneliti
Menambah ilmu pengetahuan tentang sastra terutama warna lokal dalam naskah drama “Sandhyakala ning Majapahit” karya Sanusi Pane.
Sumber: http://gudangmakalah.blogspot.com/
Skripsi Hubungan Pendidikan Dan Pelatihan Karyawan Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan Pada PT. Angin Ribut
Skripsi Hubungan Pendidikan Dan Pelatihan Karyawan Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan Pada PT. Angin Ribut
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), adalah mendapatkan orang-orang untuk mengisi organisasi. Biasanya yang menangani masalah ini dikoordinir oleh Departemen SDM dan melibatkan bagian-bagian lain yang terkait (pada organisasi yang besar). Pada organisasi yang kecil pemimpin dapat secara langsung melakukannya sendiri tanpa bantuan orang lain atau para ahli. Namun pada keduanya ada satu langkah penting yang harus dilakukan sebelum melakukan penarikan tenaga kerja (recruitment), yaitu menentukan jenis atau kualitas pegawai yang diinginkan untuk mengisi jabatan tersebut dan rincian mengenai jumlah atau kuantitas yang nanti akan menempati jabatan tersebut. Dengan demikian fungsi atau kegiatan pertama dalam manajemen SDM adalah mendapatkan orang yang tepat, baik secara kualitas maupun kuantitasnya. Setelah itu dilanjutkan pada penarikan tenaga kerja, seleksi penempatan, orientasi, promosi dan pemindahan atau mutasi.
Menurut (B Flippo, 1999, hal 31) metode yang paling sering digunakan dalam penentuan jenis atau kualitas tenaga kerja yang akan ditarik (recruitment) adalah analisis jabatan (job analysis). Job analysis terdiri dari dua kata job dan analysis. Job biasa diartikan sebagai jabatan, pekerjaan, tugas, macam pekerjaan, dan kegiatan pekerjan. Analysis diterjemahkan memisah-misahkan atau menguraikan.
Beberapa astilah-istilah yang berkaitan dengan analysis jabatan : (Kogakusha, XXXX, hal 23)
• Unsur (element) adalah kesatuan pekerjaan yang paling kecil.
• Tugas (task) adalah satu bagian atau satu komponen dari suatu jabatan.
• Posisi (position) adalah tugas-tugas dan tanggung jawab-tanggung jawab dari seorang pegawai.
• Jabatan (job) adalah sekelompok posisi yang hampir sama dalam suatu badan, lembaga atau perusahaan.
• Okupasi (occupation) adalah jabatan-jabatan yang hampir sama yang terdapat dalam banyak perusahaan atau daerah.
• Analysis jabatan (job analyasis) adalah suatu kegiatan yang mempelajari, mengumpulkan, dan mencatat informasi-informasi atau fakta-fakta yang berhubungan dengan masing-masing jabatan secara sitematis dan teratur.
• Uraian jabatan (job description) adalah suatu keterangan singkat yang ditulis secara cemat mengenai kewajiban-kewajiban dan tanggung jawab-tanggung jawab dari suatu jabatan.
• Persyaratan jabatan (job specification) adalah suatu catatan mengenai syarat-syarat orang yang minimum yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu jabatan dengan sebaik-baiknya.
• Penilaian jabatan (job evaluation) adalah kegiatan yang dilakukan guna membandingkan nilai dari suatu jabatan dengan nilai dari jabatan atau jabatan-jabatan lain.
• Klasifikasi jabatan (job classification) adalah pengelompokkan jabatan-jabatan yang mempunyai nilai hampir sama.
Dalam proses analisis jabatan dokumen-dokumen penting yang dihasilkan adalah uraian jabatan dan persyaratan jabatan. Uraian jabatan mengandung catatan-catatan yang berhubungan dengan standar pelaksanaan pekerjaan, khususnya bila analisis jabatan memakai penyelidikan waktu dan gerak. Dalam hal demikian, maka uraian jabatan berisi rincian gerak yang termasuk dalam pelaksanaan atau produksi, lamanya waktu yang diperlukan untuk tiap gerak tersebut, dan standar hasil pekerjaan untuk semua jabatan. Persyaratan jabatan lebih menitik beratkan pada syarat-syarat mengenai orang yang diperlukan untuk mengisi jabatan tesebut.
Pendidikan dan pelatihan memberikan ikhtisar kewajiban-kewajiban dan tanggung jawab-tanggung jawab dari suatu jabatan, hubungannya dengan jabatan-jabatan lain, pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan, dan kondisi kerja didalam mana jabatan itu diselesaikan. Pendidikan dan pelatihan
diadakan untuk memberikan pengertian tentang tugas-tugas yang terkandung dalam tiap jabatan, tetapi juga bagaimana melaksanakan tugas-tugas itu.
Pendidikan dan pelatihan digunakan untuk :
1. Mendapatkan kualitas dan kuantitas pegawai yang tepat yang diperlukan untuk Mencapai tujuan organisasi.
Persyaratan jabatan merupakan standar pegawai dengan mana pelamar jabatan dapat diukur. Isi persyaratan jabatan memberikan dasar untuk pembuatan prosedur seleksi.
2. Pelatihan
Uraian kewajiban-kewajiban dan alat-alat yang digunakan merupakan bantuan penting untuk mengembangkan isi program pelatihan.
3. Pendidikan
Uraian jabatan dan rincian syarat-syarat manusia dievaluasi berdasarkan nilainya dengan tujuan akhir menentukan nilai kompensasinya
4. Penilaian pelaksanaan pekerjaan
5. Daripada menilai pegawai berdasarkan sifat-sifatnya seperti dapat dipercaya dan prakarsa, sekarang ada suatu kecenderngan untuk menetukan sasaran jabatan dan menilai pekejaan yang dilakukan berdasarkan sasaran tersebut. Dalam jenis penilaian ini, uraian jabatan adalah berguna untuk merumuskan bidang-bidang di dalam mana sasaran jabatan ditentukan.
6. Promosi dan Pemindahan
Informasi jabatan membantu dalam merencanakan saluran-saluran promosi dan dalam mewujudkan garis-garis pemindahan.
7. Organisasi
Informasi jabatan yang diperoleh melalui analisis jabatan sering mengungkapkan hal-hal yang tidak baik dipandang dari sudut faktor-faktor yang mempengaruhi pola jabatan. Oleh karena itu proses analisis merupakan suatu jenis pemeriksaan organisasi.
8. Perkenalan
Bagi seorang peseta pelatihan yang baru, uraian jabatan paling berguna untuk tujuan perkenalan. Uraian jabatan membantu pengertian tentang jabatan dan organisasi.
9. Penyuluhan
Dengan sendirinya Informasi jabatan sangat banyak nilainya dalam penyuluhan jabatan. Penyuluhan demikian sebaiknya diadakan pada perguruan tinggi, karena banyak lulusan perguruan tinggi tersebut, tidak menyadari akan jenis-jenis jabatan yang ada. Penyuluhan juga diadakan apabila ada pegawai yang tampaknya tidak sesuai dengan posisinya sekarang.
10. Hubungan ketenagakerjaan
Uraian jabatan merupakan standar fungsi. Apabila pegawai berusaha menambah atau mengurangi kewajiban - kewajiban yang terdapat di dalamnya, maka ini berarti bahwa ia tidak menaati standar. Sering timbul perdebatan dan dokumen tertulis tentang jabatan standar adalah berharga untuk memecahkan perdebatan demikian.
11. Perencanan kembali jabatan
Apabila majikan ingin menyesuaikan diri dengan suatu kelompok tertentu, misalnya dengan pegawai-pegawai cacat fisik, maka biasanya ia harus mengubah isi jabatan tertentu. Analisi jabatan memberikan informasi yang akan memudahkan perubahan jabatan-jabatan tersebut diisi oleh orang-orang yang mempunyai ciri-ciri khusus.
Informasi analisis jabatan mempunyai peranan yang penting sekali dalam perencanaan sumber daya manusia. Para perencanaan-peencanaan sumber daya manusia menggunakan data analisis jabatan dalam membandingkan kecakapan dari para pegawai yang diperlukan dengan kecakapan yang sesungguhnya ada untuk mengisi suatu jabatan tertentu dalam organisasi sampai tingkat dimana kecakapan yang sesungguhnya sudah tidak sesuai lagi dengan kecakapan yang dibutuhkan. Sehingga organisasi bisa mengambil beberapa tindakan untuk mengurangi ketidak sesuaian tesebut.
PT. Angin Ribut adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang produksi Medium Density Fibreboard (MDF) yang berlokasi di desa Angin Ribut. Pada tahun 1999 terjadi reorganisasi yang melakukan banyak jabatan yang kosong. Dalam penempatan pegawai untuk mengisi jabatan yang kosong tersebut tidak tesebut tidak didasari pada pendidikan dan pelatihan karyawan akan tetapi berdasarkan pengangkatan oleh pimpinan secara langsung yang tentunya lebih bersifat subyektif. Dari penelitian awal yang penulis lakukan, hal tersebut menyebabkan produktifitas sulit untuk ditingkatkan dan cenderung menurun.Hal ini di sebabkan oleh ketidak sesuaian antara syarat-syarat jabatan dengan kualifikasi orang-orang yang menangani pekerjaan tersebut.
Dampak buruk lainnya yang disebabkan oleh hal tersebut adalah :
• Tingkat kemangkiran yang semakinmeningkat.
• Turunnya motivasi dalam bekerja bagi sebagian karyawan yang memegang jabatan tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga proses produksi mengalami hambatan.
Dengan latar belakang permasalahan seperti diuraikan diatas maka
Penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul :
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KARYAWAN TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. Angin Ribut BULAN APRIL XXXX.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Terdapat beberapa permasalahan pada PT. Angin Ribut antara lain sebagai berikut :
1. Apakah ada hubungan pendidikan dan pelatihan karyawan secara simultan terhadap peningkatan kinerja karyawan PT. Angin Ribut ?
2. Apakah ada hubungan pendidikan karyawan secara parsial terhadap peningkatan kinerja karyawan PT. Angin Ribut?
3. Apakah ada hubungan pelatihan karyawan secara parsial terhadap peningkatan kinerja karyawan PT. Angin Ribut ?
1.3. TUJUAN PENELITIAN
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan pendidikan dan pelatihan karyawan secara simultan terhadap peningkatan kinerja karyawan pada PT. Angin Ribut.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Diketahuinya hubungan pendidikan karyawan secara parsial terhadap peningkatan kinerja karyawan.
2. Diketahuinya hubungan pelatihan kayawan secara parsial terhadap peningkatan kinerja karyawan.
1.4. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bidang pendidikan dan pelatihan karyawan.
2. Bagi PT. Angin Ribut
Dapat memberikan informasi kepada pimpinan perusahaan yang bersangkutan guna melakukan perubahan dan pebaikan dalam melaksanakan pendidikan dan pelatihan karyawan di masa yang akan datang.
3. Bagi Universitas X
Dapat digunakan sebagai acuan dan perbandingan untuk melakukan penelitian sejenis dalam rangka mendapatkan hasil yang lebih baik di masa yang akan datang.
under:
Skripsi Ekonomi
Proposal Skripsi Manajemen Pemasaran
Posted by Admin
PROPOSAL SKRIPSI
MENGANALISA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI HELM
PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI HELM
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pada tahun 2003 dimulainya operasi pemusnahan helm yang bukan standar oleh jajaran kepolisian, ada beberapa warga Banjarmasin yang mengeluh/segan dengan penggunaan helm standar. Berbagai alasan mulai dari kepala terasa berat,tidak nyaman,tidak mendengar kalo ada yang memanggil, dan sebagainya.
Helm yang baik adalah helm yang aman dan nyaman. Biasanya helm semacam ini lulus persyaratan DOT (Departement of Transportation) atau standar transportasi Amerika Serikat. Ada juga standar-standar lain seperti untuk Eropa, Jepang, bahkan Indonesia sendiri. Apapun itu, helm yang aman adalah helm yang terbuat dari lapisan cangkang luar yang membungkus seluruh kepala dan menyisakan cukup ruang untuk melihat kedepan.Orang-orang sering menyebutnya helm full face. Juga cangkangnya harus lumanyan tebal dan anti benturan.
Helm yang aman mestinya berbanding lurus dengan tingkat kenyamanan meskipun hampir-hampir tidak ada helm yang benar-benar nyaman. Helm haruslah cukup ringan dan memungkinkan anda melihat dengan jelas, baik kala siang dan malam ataupun teruk hujan. Hindari penggunaan jenis kaca mika yang kurang bening yang mengurangi jarak pandang,terutama saat malam. Kaca yang sudah penuh dengan goresan, sebaiknya diganti. Pilihlah yng berkualitas oleh kebeningan dan tidak berefek cembung atau cekung.
Sekarang ini banyak sekali terdapat merk-merk helm yang ditawarkan kepada konsumen seperti Arai, Shoe, Nolan, dan merk helm GV yang palsu yaitu GM dan sebagainya. Dimana masing-masing merk helm tersebut berusaha untuk membuat produknya lebih unggul dibandingkan dengan merk lain. Maka kegiatan pemasaran yang baik dan tepatlah yang memegang peranan yang penting dalam menunjang kelangsungan usaha dan perkembangan suatu perusahaan. Dengan kata lain, pihak produsen harus mampu merebut hati konsumen akan hasil produksi yang dijual dan berupaya untuk memuaskan kebutuhan konsumennya.
Dalam memahami prilaku konsumen tentu tidak mudah karena konsumen mempunyai sifat yang berbeda-beda sebagaimana dari kebutuhan manusia yang tidak terbatas disamping dipengaruhi oleh kondisi eksternal dan internal lainnya yang berakibat langsung terhadap prilaku konsumen. Faktor eksternal yang dimaksud meliputi kebudayaan, sub budaya,kelas social,kelompok social, kelompok referensi, dan keluarga. Sedangkan factor internal adalah factor yang ada pada diri konsumen itu sendiri (psikologis) yang meliputi: belajar, kepribadian, dan konsep diri,serta sikap (Stanton,1996:155).
Oleh sebab itu konsumen harus dapat mengendalikan perubahan perilaku tersebut dengan berusaha mengimbanginya, yakni dengan mempengaruhi konsumen dalam membeli produk yang ditawarkan dan melalui evaluasi berkala demi kelangsungan hidup produsen itu sendiri. Tidak semua merk helm yang mampu diminati oleh sebagian besar konsumen yang ada, tetapi hanya beberapa saja.Salah satunya adalah merk GV yang menjadi pilihan konsumen khususnya mehasisiwa fakultas ekonomi UNLAM Banjarmasin.
Helm merk GV ini memiliki kualitas yang berstandar internasional yang menggunakan teknologi dari Italia. Berat helm half face idealnya 1 sampai 1,3 kg, sedangkan untuk helm full face bobotnya berkisar 1,3-1,7 kg.
Helm GV nampaknya sudah menjadi tuntutan para pengendara sepeda motor, khususnya mahasiswa. Sering dikatakan oleh para mahasiswa “Kalau naik motor helmnya harus GV kalo tidak mau di cap tidak gaul”. Melihat keadaan inilah penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai perilaku konsumen yang merupakan salah satu dasar dalam menerapkan strategi pemasaran untuk mencapai tujuan, yaitu memberikan kepuasan kepada konsumen, sehinggan diharapkan dapat membawa kepada peningkatan penjualan yang berakibat lengsung pada peningkatan pasar.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat diidentifikasi beberapa hal sebagai berikut :
Banyaknya merk-merk helm sepada motor yang ditawarkan oleh produsen kepada konsumen.
Helm merupakan salah satu penunjang keselamatan berkendaraan yang sangat penting.
Pentingnya memahami prilaku konsumen untuk meningkatkan penjualan.
Helm GV diminati oleh para mahasiswa Fakultas Ekonomi UNLAM.
Sehingga berdasarkan uraian di atas, maka permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.Apakah faktor-faktor seperti harga, selera, kualitas, harga jual kembali, prestise dan promosi secara simultan mempengaruhi prilaku konsumen dalam membeli helm merk GV?
2.Dari factor-faktor tersebut, factor manakah yang paling dominan memberikan pengaruh terhadap prilaku konsumen terhadap pembelian helm merk GV?
C.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah :
1.Untuk mengetahui prilaku konsumen dalam pembelian helm merk GV dilihat dari harga, selera, kualitas, harga jual kembali, prestise dan promosi.
2.Untuk mengetahui factor yang paling dominan mempengaruhi prilaku konsumen dalam pembelian helm merk GV.
D.Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan dalam menetapkan kebijakan dan strategi di bidang pemasaran untuk mengembangkan usaha bisnis mereka.
2.Diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Landasan TeoriTINJAUAN PUSTAKA
1.Pengertian Pemasaran
Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam benyak perusahaan dewasa ini, pemasaran memegang peranan sebagai suatu faktor penting untuk tetap bertahan menjalankan usaha dan bergelut dalam dunia persaingan. Pemasaran merupakan factor vital sebagai strategi pesrusahaan dalam menjalankan usahanya, yang terutama berhubungan dengan konsumen. Kata pemasaran sendiri berasal dari kata pasar, atau bias juga diartikan dengan mekanisme yang mempertemukan permintaan dan penawaran.
Menurut Kotler ( 2002 : 9 ) “Pemasaran adalah proses social yang didalamnyaa individu dan kelompok mendapatkan apa yang meraka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produks yang bernilai dengan pihak lain”.
Menurut Stanton ( 1996 : 6 ) “Pemasaran adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada meupun pembeli potensial”.
Menurut Lamb, Hair, Me Daniel ( 2001 : 6 ) “Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan sejumlah ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi”.
Dari ketiga definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya pemasaran bukan hanya kegiatan menjual barang maupun jasa tetapi juga meliputi kegiatan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan dengan berusaha mempengaruhi konsumen untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk yang bernilai. Hal ini sangat penting bagi manajer pemasaran untuk memahami tingkah laku konsumen tersebut. Sehingga perusahaan dapat mengembangkan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan produk secara lebih baik. Dengan mempelajari prilaku konsumen, manajer akan mengetahui kesempatan, mengidentifikasi, serta menentukan segmentasi pasar secara tepat dan akurat.
2.Prilaku Konsumen
Menurut Swasta ( 1992 : 9 ) “Prilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu-individu yang secara langsung terlibat dalam memdapatkan termasuk mempergunakan barang-barang dan jasa, keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut”.
Menurut Peter J. Paul dan jerry C. Olson ( 2000 : 6 ) “Prilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara pengaruh dan kondisi prilaku dan kejadian di sekitar lingkungan di mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam kehidupan mereka”.
Dari dua jenis definissi di atas dilihat ada dua hal penting dari prilaku konsumen yaitu proses pengembalian keputusan dan kegiatan fisik yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatlkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa secara ekonomis. Dengan kata lain prilaku konsumen adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku konsumen dalam arti tindakan-tindakan yang dilakukan untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu.
3.Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Pembelian Konsumen
Menurut Kotler ( 2002 : 183 ) Faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku pembelian konsumen yaitu :
a.Faktor Kebudayaan
Kebudayaan mempunyai penaruh paling luas dan mendalam terhadap prilaku konsumen. Terdiri dari budaya, sub budaya, dan kelas social. Budaya yang merupakan karakter paling penting dari suatu social yang membedakannya dari kelompok budaya lain menjadi penentu dan keinginan dan prilaku yang paling mendasar. Masing-masing budaya terdiri dari sub budaya yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi.Sub budaya adalah suatu kelompok homogeny atas sejumlah orang yang terbagi menjadi beberapa bagian dari keseluruhan suatu budaya. Masyarakat dalam suatu budaya dan sub budaya sesungguhnya terbagi dalam strata atau kelas social. Kelas social merupakan sekelompok orang yang sama-sama mempertimbangkan secara dekat persamaan diantara mereka sendiri.
b.Faktor Sosial
Pada umumnya konsumen sering meminta pendapat dari orang sekitas dan lingkungannya tentang produk apa yang harus dibeli. Karena itulah lingkungan sosial memberikan pengaruh terhadap prilaku konsumen. Faktor Sosial terdiri dari 3 bagian, yaitu : kelompok acuan, keluarga, dan peran. Kelompok acuan adalah semua kelompok yang memilki pengaruh langsung terhadap sikap / prilaku seseorang. Dengan pendapat yang diperoleh dari suatu kelompok maka konsumen dapat membuat keputusan konsumsi. Keluarga sebagai organisasi pembelian konsumen yang paling penting juga berpengaruh secara langsung terhadap keputusan seseorang dalam membeli barang sehari-hari. Sedangkan peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan seseorang. Suatu produk atau merk dapat menggambarkan peran dan status pamakainya.
c.Faktor Pribadi
Mulai dari bayi hingga dewasa dan menjadi tua, manusia selalu membutuhkan barang dan jasa. Pilihan barang yang dibeli secara otomatis dipengaruhi oleh keadaan ekonomi dan gaya hidup yang bersangkutan. Gaya hidup adalah cara hidup seseorang yang terlihat melalui aktivitas sehari-hari, minat dan pendapat seseorang. Seseorang dengan pendapatan yang tinggi dan gaya hidup mewah tentunya akan menentukan pilihan pada barang dan jasa yang berkualitas. Selain itu kepribadian dan konsep diri juga mempengaruhi pilihan produk. Konsep diri adalah bagaimana konsumen mempresepsikan diri mereka sendiri, yang meliputi sikap, persepsi, keyakinan, dan evaluasi diri. Karena sangat berguna dalam menganalisis prilaku sonsumen sehingga banyak perusahaan menggunakan konsep yang berhubungan dengan kepribadian seseorang.
d.Faktor Psikologis
Sikap pembelian psikologis dipengaruhi oleh empat facktor psikologis utama, yaitu : motivasi, persepsi, pembelajaran dan kepercayaan. Motivasi merupakan kebutuhan yang mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Melalui motivasi proses pengamatan dan belajar seseorang memperoleh kepercayaan terhadap suatu produk yang secara otomatis mempengaruhi prilaku pembelian konsumen. Para konsumen mengembangkan beberapa kenyakinan mengenai ciri-ciri dari suatu produk dan selanjutnya akan membentuk suatu sikap konsumen terhadap produk tersebut.
4.Faktor Pribadi
Menurut Kotler ( 2002 : 204 ) tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan pelanggan yang menjadi sasaran. Pada bidang prilaku konsumen ini mempelajari bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai, dan membuang barang , jasa, gagasan atau pengalaman dalam rangka memuasakan kebutuhan dan hasrat mereka. Para perusahaan yang cermat melakukan riset atau Quesioner atas riset atas proses keputusan pembelian yang ada dalam jenis produk mereka. Ketika membuat keputusan untuk membeli suatu produk, konsumen melewati tahap-tahap sebagai berikut :
a. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan aktualnya dengan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan umum seseorang seperti lapar, haus, saat mencapai titik tertentu dapat menjadi sebuah dorongan. Kebutuhan juga dapat ditimbulkan oleh rangsangan eksternal seperti ketika seseorang melihat iklan mobil dan ingin membelinya. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat menidentifikasi rangsangan yang paling sering membengkitkan minat akan suatu jenis produk. Pemasar kemudian dapat membangkitkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen.
b.Pencarian Informasi
Saat seseorang mulai menyadari kebutuhannya, maka pilihan produk dan merk harus diidentifikasi untuk memenuhi kebutuhanya. Dalam mencari berbagai alternative pilihan untuk memuaskan kebutuhan, seorang konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti beberapa banyak biaya waktu, berapa banyak informasi dari masa alalu dan sumber-sumber lain yang sudah dimiliki oleh konsumen. Yang menjadi minat utama pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relative dari tiap sumber tersebut terhadap kepuasan pembelian selanjutnya. Sewcara umum konsumen mendapatkan informasi tentang suatu produk dari sumber komersial yaitu sumber yang didominasi oleh pemasar.
c. Evaluasi Alternatif
Jika samua alternative yang wajar telah diidentifikasikan, konsumen harus mengevaluasinya satu per satu sebagai persiapan untuk mengadakan pembelian. Kriteria evaluasi yang dipakai konsumen mencakup pengalaman masa lalu dan sikap terhadap aneka merk. Konsumen juga mendengarkan tanggapan-tanggapan keluarga dan kelompok lain. Beberapa konsep dasar akan dapat membantu pemasar dalam memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari suatu produk. Ketiga, konsumen memandang setiap produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang dicari untuk memuasakan kebutuhan.
d.Keputusan Pembelian
Setelah mencari dan mengvaluasi berbagai alternative untuk memenuhi kebutuhan, konsumen pada titik tertentu harus memutuskan antara membeli atau tidak membeli, jika keputusan yang diambil adalah membeli, konsumen harus membuat rangkaian keputusan yang menyangkut merk, harga, tempat penjualan, warna, dan lain-lain.
e.Prilaku Pasca Pembelian
Saat membeli suatu produk,bagi seorang konsumen akan mengalami tingkat kepuasan dan ketidakpuasan tertentu. Perasaan konsumen setelah malakukan pembelian dapat mempengaruhi pembelian ulang dan juga ditambah dengan apa yang dikatakan oleh konsumen kepada teman atau kerabat tentang produk tersebut.Biasanya konsumen akan mengalami kecemasan purnabeli,kecemasan ini disebut disonasi kognitif purnabeli yang terjadi karena setiap alternative yang dihadapi konsumen memiliki kelebihan dan kekurangan.
Penelitian sebelumnya.
KERANGKA FIKIRAN
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan helm merk GV di Banjarmasin
Tanggapan terhadap Pelanggan
Tingkat Kepuasan Pelanggan Helm Merk GV di Banjarmasin
Penelitian sebelumnya.
Penelitian sebelumnya yang berkaitan adalah Agus Fitriadi (2003) yang meneliti tentang Analisis Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Keputusan dalam Pembelian Pada UD MIkrocom di Banjarmasin. Dari hasil penelitian diketahui bahwa variabel bebas seperti harga, kahandalan system, vga card, tampilan layar,kelengkapan multi media, pelayanan purna jual berpengaruh secara simultan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian computer pada UD Mikrocom.Persamaan penelitian ini dengan penelitain penulis adalah sama-sama menganalisis tentang prilaku konsumen, sedangkan perbedaannya adalah pada objek penelitiannya.
Hipotesis Penelitian
a.Hipotesis I
Ho : Duduga factor-faktor seperti harga, selera, kualitas,harga jual kembali, prestise dan promosi, secara simultan tidak berpengaruh terhadap prilaku konsumen dalam pembelian hel merk GV.
Ha : Duduga factor-faktor seperti harga, selera, kualitas,harga jual kembali, prestise dan promosi, secara simultan berpengaruh terhadap prilaku konsumen dalam pembelian hel merk GV.
b.Hipotesis II
Ho : Diduga factor kualitas tidak mempunyai pengaruh dominan terhadap prilaku konsumen dalam pembelian helm merk GV pada mahasiswa Fakultas Ekonomi UNLAM.
Ha : Diduga factor kualitas mempunyai pengaruh dominan terhadap prilaku konsumen dalam pembelian helm merk GV pada mahasiswa Fakultas Ekonomi UNLAM.
BAB III
METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
A.Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi pada Fakultas Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin dengan alamat JL. Brigjen H. Hasan Basri Banjarmasin Telp. 0511-3305116,3306654 FAX. 0511-3306654
B.Populasi dan Sampel
1.Populasi Penelitian
Populasi dalam penlitian ini adalah seluruh mahasiswa fakultas Ekonomi UNLAM yang membeli serta menggunakan helm merek GV.
2.Sampel Penelitian
Karena jumlah populasi yang terlalu besar yaitu lebih dari 100 dan keterbatasan dan, waktu, serta tenaga yang dimiliki, maka jumlah sampel yang akan diambil sebanyak 50 responden yang terdapat dalam populasi tersebut. Dimana manurut Arikunto ( 2002 : 112 ) jika populasi lebih dari 100 orang maka diambil sampai 5%-10% atau 20%-30% dari jumlah populasi. Sedangkan menurut Guildford ( 1987 : 125 ) jumlah sampel yang diambil adalah lebih besar dari persyaratan minimal sebanyak 30 responden dimana semakin besar sampel akan memberikan hasil yang lebih akurat.
C.Jenis dan Sumber Data
1.Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini berupa :
a.Data Kualitatif, yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar, sepertu literature-literatur serta teori-teori yang berkaitan dengan penelitian penulis.
b.Data Kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan ( scoring ).
2.Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini berupa :
a.Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden penelitian melalui wawancara dan kuesioner di lapangan.
b.Data Sekunder, yaitu data yng diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Biasanya sudah dalam bentuk publikasi saperti data yang diperoleh dari situasi-situasi internet dan data lainnya yang berhubungan langsung dengan objek yang diteliti.
D.Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah :
a.Interview, yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan wawancara langsung dengan responden dengan bantuan daftar pertanyaan untuk mengumpulkan data primer.
b.Kuesioner, yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis pada responden untuk menjawab.
E.Variabel penelitian
Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
1.VAriabel terikat (Y) : Prilaku konsumen dalam pembelian helm merk GV di Fakultas Ekonomi UNLAM Banjarmasin.
2.Variabel bebas (X) : Harga,selera, kualitas, harga jual kembali, prestise dan promosi.
Untuk mengetahui hasil tanggapan responden terhadap variabel-veriabel penelitian maka digunakan data interval dengan skala 0-10. Sedangkan untuk mengetahui pengukuran dan interpretasi data, maka data interval dibagi menjadi 5 (lima) skor interval sebagai berikut :
0 ≤ 2 Skor 1
2,1 ≤ 4 Skor 2
4,1 ≤ 6 Skor 3
6,1 ≤ 8 Skor 4
8,1 ≤ 10 Skor 5
F.Definisi Operasional Variabel
1.Harga (X1)
Melihat tanggapan konsumen mengenai variabel harga harga helm merk GV yang ditetapkan dibandingkan dengan harga produk pesaingnya yang sejenis.
X1.1Perbandingan dengan harga pesaing
Tanggapan konsumen terhadap perbandingan harga helm merk GV dengan helm merk lain yang sejenis seperti Arai, Shoe, Nolan, dan lain-lain. Diukur dalam rupiah.
X1.2Harga yang ditetapkan
Tanggpan konsumen terhadap harga yang ditetapkan dari produk yang dbeli konsumen. Diukur dalam rupiah.
2.Selera (X2)
Gambaran produk helm GV yang diinginkan konsumen dalam memberikan kesenangan dan kepuasan. Indikatornya adalah :
X2.1Jenis Model
Penilaian konsumen terhadap berbagai tipe pilihan helm merk GV yang ditawarkan oleh produsen.
X2.2Warna
Penilaian konsumen terhadap ragam pilihan warna yang ada pada helm merk GV.
X2.3Penampilan Luar (Body)
Penilaian konsumen terhadap penampilan luar helm merk GV dibandingkan dengan produksi pesaingnya.
Ketiga indicator di atas diukur berdasarkan tingkat kesenangan dan kepuasan konsumen.
3.Kualitas (X3)
Melihat tanggapan konsumen mengenai kualitas helm merk GV.
X3.1Kenyamanan
Penilaian konsumen pada saat menggunakan helm.
X3.2Daya Tahan
Penilaian konsumen terhadap usia operasional helm merk GV yang diharapkan dalam berbagai kondisi cuaca.
4.Harga Jual Kembali (X4)
Mengetahui tanggapan konsumenterhadap harg jual kembali serta kamudahan dalam memasarkan produk yang sudah dipakai.
X6.1Harga jual kembali
Penilaian konsumen terhadap harga dari helm merk GV. Diukur dalam rupiah
X6.2Pemasaran produk purna pakai
Penilaian konsumen terhadap tingkat kemudahan pemasaran dan penerimaan dari konsumen lainnya terhadap jal merk GV purna pakai. Di ukur berdasarkan perlakuan.
5.Prestise (X5)
Nilai kebanggaan yang dirasakan seseorang akibat penggunaan suatu produk. Diukur berdasarkan tingkat kesenangan konsumen.
6.Promosi (X6)
Suatu bentuk komunikasi pemasaran seperti akivitas untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk konsumennya untuk membeli helm merk GV.
X6.1Tanggapan konsumen terhadap iklan helm merk GV yang disampaikan oleh pemasar. DApat diukur dri frekuensi, luas jangkauan, serta ukuran.
X6.2Hadiah
Respon konsumen terhadap sikap simpatik pamasar pada saat membeli helm GV. Diukur berdasarkan tingkat kesenangan konsumen.
G.Uji Validasi dan Rehabilitasi Instrumen Penelitian
Uji validasi dan rehabilitasi yang dilakukan dalam penelitian ini dimaksudkan agar data yang diperoleh dengan cara penyetaraan quisioner valid dan reliable.
Instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diingikan dan mempu mengungkapkan data yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya instrument menunjukkan sejauh mana data yang dikumpulkan tidak menyimpang dari gambaran variabel yang dimaksud ( Suharsimi Arikunto, 145 : 2002 ).
Uji validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validasi item, yaitu menguji terhadap kualitas item-itemnya. Yaitu dengan menghitung korelasi antara setiap item dengan skor total sebagai kriteria validilitasnya.
Uji reabilitas bertujuan untuk menguji sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Pengukur reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien Alpha Cronbach (a). Dimana, biasanya reliabilitas minimal 0,5.
H.Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistic dengan menggunakan program SPSS,dimana rumus statistic yang digunakan adalah Linier Multiple Regression (regresi linier berganda), dimana fungsinya adalah :
Y = a + b1 . X1 + b2 .X2 + b3 . X3 + b4 . X4 + b5 . X5 + b6 . X6 + e
Fungsi tersebut menerangkan hubungan antara dua variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y), dimana :
Y : Prilaku konsumen
A : Konstanta
b1 s/d b7 : Koofesien Regresi
X1 : Harga
X2 : Selera
X3 : Kualitas
X4 : Harga Jual Kembali
X5 : Prestise
X6 : Promosi
e : Faktor ganguan
I.Uji Asumsi Klasik
a.Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dugunakan untuk mengetahui ada tidaknya kolerasi antara variabel independent, jika terjadi kolerasi maka terdapat problem multikolonieritas. Untuk mengetahui ada tidaknya multi kolonieritas antar variabel, dapat dilihat dari Variabel Inflation (VIF) dari masing-masing variabel bebas terdapat variabel terikat. Jika nilai VIF kurang dari sepuluh dapat dinyatakan tidak terjadi multikolonieritas ( Gujarati, 1995).
b.Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika varian dari residual dari suatu pengamatan kepengamatan yang kain tetap, maka disebut omoskedastisitas. Dan jika varian berbeda disebut heteroskedasitas ( Santoso, Singgih, 2002 :208 ). Untuk mengetahui ada tidaknya gejala heterosskedatisitas dalam penelitian ini menggunakan metode Sperman Rank Correlation. Apabila hasil pengujian menunjukkan lebih dari α = 5% maka tidak ada heteroskedasitas.
c.Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakan dalam persamaan regrasi mengandung korelasi serial atau tidak diantara variabel penggangu. Menurut Singgih Santoso ( 2002 : 219 ) untuk mengetahui adanya autokorelasi digunakan uji Durbin – Watson mendekati angka 2 berarti tidak ada autokorelasi.
d.Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mgnetahui apakah sebuah model regresi, variabel independen, variabel dependen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahuinya digunakan uji Kolmongorov-Smirnov, menurut Singgih Santoso ( 2001 : 142 ) pedoman pengambilam keputusan dalam uji normalitas yaitu, bila nilai Sig atau signifikan lebih besar daripada 0,05 maka distribusi adalah normalitas (simetris).
DAFTAR PUSTAKA
Stanton, William J.1996. Prinsip Pemasaran (terjemahan). Edisi 7,jilid 1.Erlangga. Jakarta.
Lamb,Hair,Mc Daniel.2001. Pemasaran (terjemahan).Edisi Bahasa Indonesia,Jilid Pertama.Salemba empat.Jakarta.
Kotler, Philip.2002.Manajemen Pemasaran (terjemahan).Edisi Millenium, jilid 1.PT. Prenhallindo. Jakarta.
Enggel,Blackwell,Miniard.1994. Prilaku Konsumen (terjemahan).Edisi Enam.Jilid Pertama.Binarupa Aksara.Jakarta.
Fitriadi,Agus.2003. Analisis beberapa factor yang mempengaruhi keputusan dalam pembelian pada UD Microcom di Banjarmasin,Sripksi.Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.
Arikunto,Suharsimi.2002. Prosedur Penelitian.Edisi Revisi V.PT.Rineka Cipta.Jakarta.
Sumber : http://buabuazone88.blogspot.com/
under:
Skripsi Manajemen